Sabtu, 02 April 2016

Manajemen Pengetahuan dalam Jaringan Penciptaan Nilai: Membangun Model Bisnis Baru melalui Peran dari Perantara Pengetahuan

Knowledge Management in Value Creation Networks Establishing a New Business Model through the Role of a Knowledge-Intermediary
Krenz, P.a; Basmer, S. a; Buxbaum-Conradi, S. a; Redlich, T. a; Wulfsberg, J.-P. a  
aHelmut-Schmidt-Universität, Holstenhofweg 85, 22043 Hamburg, Germany 

Distribusi spasial dan perkembangan secara rinci dari rantai nilai dalam jaringan manufaktur meningkatkan kompleksitas proses penciptaan nilai antar-organisasi dan menimbulkan tantangan baru untuk koordinasinya dan pengembangan inovasi umum. "Pengetahuan" adalah sumber daya penting untuk mengatasi kompleksitas ini. Namun, dalam konteks konflik antar-organisasi antara tujuan manajemen pengetahuan dan tujuan manajemen umum dapat timbul. 

Tulisan ini menggambarkan peran seorang perantara pengetahuan, yang merupakan fungsi pendukung di dalam jaringan penciptaan nilai. Perantara mendukung struktur penciptaan nilai, proses dan artefak, yang menjamin simbiosis yang tepat antara tujuan manajemen pengetahuan dan tujuan manajemen umum.

Manajemen pengetahuan harus dipertimbangkan dengan latar belakang perubahan paradigma penciptaan nilai -dari perusahaan tradisional di era industri kolaborasi di jaringan global- berfokus pada fungsi integratifnya. KM pada jaringan penciptaan nilai perlu mengatur alur pengetahuan dengan cara yang menjamin kelangsungan hidup serta adaptasi dari VCN. Oleh karena itu, desain penciptaan nilai artefak, struktur sistem dan proses terkait yang saling ketergantungan harus diperhitungkan. Mengikuti seperti pendekatan sistemik integratif, seseorang harus menganalisis tujuan GM dan KM.

Adanya teori dan model yang sesuai KM tidak menyadari pandangan holistik yang disajikan dan KM dalam manajemen jaringan secara keseluruhan. Berbeda dengan pemahaman lain dari peran seorang perantara, pemahaman perantara pengetahuan yang disajikan berbeda. Berbeda dengan broker pengetahuan, tugas utama dari perantara pengetahuan bukanlah untuk mendukung realisasi tugas pengetahuan. Dia tidak mentransfer pengetahuan antara pelaku yang berbeda dari jaringan atau mengidentifikasi sumber-sumber pengetahuan dalam jaringan. 

Sebaliknya perantara mendesain struktur penciptaan nilai, proses dan artefak yang bekerjasama dengan pelaku jaringan. Tujuan yang relevan adalah untuk memastikan simbiosis antara tugas-tugas dari manajemen pengetahuan dan tugas dari manajemen umum. Kesimpulannya, manajemen pengetahuan tidak hanya merupakan sebuah add-on pada kegiatan manajemen dalam sebuah jaringan jaringan, melainkan didasarkan pada struktur penciptaan nilai, proses dan artefak. Perspektif holistik memastikan itu melekat dalam manajemen jaringan secara keseluruhan.

Ibni Ikhsan R.
1306370266

0 komentar:

Posting Komentar